BANYUWANGI | Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa yang didalamnya Allah SWT memberikan obral pahala yang sangat besar kepada hamba-hambanya yang mau memanfaatkan untuk melakukan kegiatan ibadah.
Bagi umat muslim bukan saja karena adanya kewajiban untuk melaksanakan Puasa sebulan penuh namun Allah SWT juga menyediakan lipatan pahala, rahmat dan karunia-Nya
Pesan tersebut disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia ( DPD LDII ) Kabupaten Banyuwangi Drs. H. Astro Junaedi dalam pembukaan Rapat Pengurus Pleno di resto Paju Gandrung, Dusun Watu Ulo Jl. Kemiren No.9, Dusun Watu Ulo, Rejosari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. 11/4/2022

Kiai asal Rogojampi itu mensitir sebuah hadist dari periwayatan Muslim, 1151 dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallalm bersabda:
( كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ )
“Semua amal Bani Adam akan dilipat gandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jallah berfirman, ‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya.
Dari hal itu, sudah selayaknya umat muslim memacu diri dalam meningkatkan kualitas maupun kuantitas ibadahnya di bulan penuh berkah untuk memperoleh pahala yang yang berlipat ganda ini.
Ketua DPD LDII Kabupaten Banyuwangi itu mengajak semua para pengurus di tingkat Kabupaten, Pimpinan Cabang di tingkat Kecamatan dan Pimpinan Anak Cabang di tingkat Desa untuk memanfaatkan momentum Ramadhan 1443 Hijriyah untuk membina dan mengajak warga binaannya untuk bersama sama untuk meningkatkan ibadah dan berkegiatan sosial”
“Mari bersama setelah berbulan-bulan kita mengurusi urusan duniawi, maka di saat bulan Ramadan ini kita menjadi momentum untuk meningkatkan ibadah dan berkegiatan sosial” terangnya

H. Astro mencontohkan kegiatan warga LDII di seluruh Banyuwangi bersama umat Islam lainnya, berkutat dengan menyantuni fakir-miskin, yatim-piatu, berbagi takjil, dan membantu warga lainnya yang terimbas secara ekonomi akibat pandemi, “Sebulan penuh, mari kita manfaatkan untuk peningkatan kualitas ibadah dan gerakan sosial, sembari tetap bekerja,” imbuhnya.
“Kami instruksikan kepada para pengurus pleno, pengurus PC LDII dan Pengurus PAC LDII se Kabupaten Banyuwangi untuk mempersungguh kegiatan ibadah di bulan yang penuh barokah dan penuh pengampunan ini,” ujar H Astro
Selain menyantuni fakir-miskin, yatim-piatu, berbagi takjil, Ada program unggulan selama bulan Ramadan yang selalu dilaksanakan LDII Banyuwangi, yakni 5 Sukses Ramadhan yang dilaksanakan setiap Pimpinan Cabang dan Pimpinan Anak Cabang se Kabupaten Banyuwangi.
Lebih jauh H. Astro menjelaskan, Sukses pertama adalah sukses berpuasa. Puasa merupakan perintah Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad dan umat sebelumnya, “Umat Islam harus sukses puasa Ramadan, karena sekali meninggalkannya tak bisa dibayar dengan berpuasa 1.000 hari sekalipun,” ujarnya.
Kedua, sukses tadarus atau membaca Alquran. Ia mengatakan, Ramadan adalah bulan di mana pahala dilipatgandakan sampai 10 kali lipat, hingga sekehendak Allah, “Demikian pula pahala membaca Alquran. Bila hari-hari biasa karena sibuk sampai lalai membaca Alquran, Ramadan adalah saat yang tepat untuk membiasakan membaca Alquran,” ujar H. Astro
Sukses ketiga adalah mendapatkan lailatul qadr, atau malam qadar yang lebih baik dari 1.000 bulan. Untuk meraihnya, H. Astro mengajak umat Islam melaksanakan itikaf di masjid-masjid pada saat 10 hari akhir Ramadan, “Setelah setahun mengurus dunia, dengan itikaf kita lebih fokus kepada urusan akhirat,” tuturnya.
Keempat, sukses shalat lail atau tarawih. “Karena ini bulan istimewa, shalat lail tidak harus menunggu tengah malam, tapi setelah Isya. Ibadah shalat lail bahkan setara dengan puasa,” ungkapnya.
Dan yang kelima dari “5 Sukses Ramadan” adalah zakat fitrah. Menurut H. Astro zakat fitrah merupakan ibadah paling ujung dari Ramadan.
Dalam penutupnya H. Astro menegaskan, esensi Ramadan adalah pengendalian diri. Dengan pengendalian diri saat Ramadan, pada bulan-bulan selanjutnya, ia mengatakan umat Islam telah memiliki modal dari pengendalian diri. Dengan demikian bisa menjadi sosok atau pribadi yang lebih baik, “Meskipun mengurusi duniawi, namun seluruh urusannya itu tetap dikendalikan dengan nilai-nilai agama. Itulah pengendalian diri,” pungkas H. asto