Home / Kesehatan / Bidang PPKK DPD LDII Banyuwangi dan FKKI Gelar Seminar Kesehatan Mental Ibu dan Pengasuhan Positif bagi Anak

Bidang PPKK DPD LDII Banyuwangi dan FKKI Gelar Seminar Kesehatan Mental Ibu dan Pengasuhan Positif bagi Anak

Banyuwangi (2/2) – DPD LDII Kabupaten Banyuwangi melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga bekerja sama dengan Forum Komunikasi Kesehatan Islam (FKKI) menggelar Seminar Kesehatan bertajuk ”Kesehatan Mental Ibu dan Pengasuhan Positif bagi Anak”. Selain menggelar seminar kesehatan, kegiatan juga diisi dengan Pengajian Keputrian.

Acara yang berlangsung di Aula AL Hidayah, Desa Setail, pada Minggu, 2 Februari 2025 itu diikuti ratusan remaja putri dan wanita LDII di lingkungan PC LDII Genteng, Tegalsari, Glenmore dan Kalibaru.

Ketua DPD LDII Banyuwangi, KH. Astro Junaedi menyampaikan pentingnya acara ini sebagai langkah edukasi bagi para orang tua. “Kesehatan mental orang tua, terutama ibu, sangat berpengaruh pada pola asuh anak. Dengan memahami hal ini, kita bisa menciptakan generasi yang sehat dan berkarakter luhur,” ujarnya saat dihubungi tim Lines.

“Seorang Ibu itu menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya dalam keluarga.Tidak hanya mengurusi rumah tangga, tapi juga keseluruhan kehidupan si anak. Untuk itu, kesehatan mental ibu, kebutuhan gizi anak sejak janin di dalam kandungan sangat penting untuk dijaga supaya perkembangan anak optimal,” katanya.

Pada kesempatan itu, Sutaji, S.Kep dari FKKI, dalam materinya ia menjelaskan, ada tiga kunci yang harus diterapkan dalam membentuk karakter anak yakni perhatian, pendekatan dan komunikasi. “Tiga point ini yang harus dikuasai para orang tua khususnya ibu,” kata Sutaji.

Sutajii mengatakan, banyak hal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak dalam pertumbuhan hidupnya. Salahsatunya paparan gadget berlebihan.

Orang tua harus mulai waspada dan mengubah kebiasaan apabila buah hatinya mulai menunjukkan perilaku, bermain gadget lebih dari 2 jam per hari (bukan untuk belajar), bermain gadget hingga larut malam dan sulit dikontrol.

“Akibat dari kebiasaan itu, anak menjadi malas belajar, malas mengaji, tapi semangat kalau main HP,” katanya

Kemudian Sutaji memberi tips agar orang tua kontrol pemakaian gadget pada anak. Misalnya, orang tua memberi contoh untuk tidak HP-an terus sepanjang hari di depan anak.

Tidak memberikan gadget pada balita usia 2 tahun kecuali untuk video call. Apalagi saat anak belum lancar bicara. “Orang tua agar mendampingi balitanya usia 2 atau 5 tahun saat bermain gadget belajar dan bermain bersama,” ungkapnya

Acara ini juga diwarnai dengan sesi diskusi interaktif, di mana para Remaja putri dan Wanita LDII diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada narasumber. Salah satu pertanyaan yang menarik adalah bagaimana cara menjaga kesehatan mental ibu di tengah kesibukan sehari-hari dan fenomena penggunaan gadget.

Sutaji menekankan pentingnya manajemen waktu yang baik, membangun komunikasi yang positif dengan keluarga, dan meluangkan waktu untuk diri sendiri sebagai bentuk self-care.

Para peserta mengaku sangat antusias dan merasa mendapatkan banyak ilmu baru dari kegiatan ini. “Saya jadi lebih paham bagaimana mengendalikan emosi dan bersikap kedepannya. Dan saya harap ada seminar lanjutan untuk membuka wawasan kesehatan dan cara pola asuh anak untuk bekal berkeluarga,” Ujar Virda salah satu peserta Remaja putri dari PAC Pandan.

About LDII BANYUWANGI

Check Also

Peringati Hari Kesehatan Nasional, Ponpes Wali Barokah Raih Predikat Pesantren Sehat

Kediri (12/11). Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah kembali meraih penghargaan Pesantren Sehat. Prestasi tersebut diberikan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *