Dinda, sapaan akrab dara jelita asal Tarakan Kalimantan pemilik nama lengkap Adinda Ricky Aziziyah, yang lahir 21 Agustus 1998 silam. Tidak terasa sudah hampir tiga tahun dan merasa nyaman tinggal di kabupaten ujung timur pulau Jawa.
Gadis penghobi olahraga tersebut saat ini rela tinggal jauh dari keluarganya untuk melaksanakan tugas suci memelihara menyebarkan dan mengembangkan agama Islam dengan menjadi ustadzah sejak lulus SMA Negeri 2 Tarakan sekitar 2017 lalu. Lalu mendaftar tes/saringan dan lulus sebagai mubalighot atau ustadzah bulan September tahun yang sama.

Selanjutnya gadis berkacama itu berangkat tes di Pondok Wali Barokah Kota Kediri dan Ponpes Al Ubaidah Kertosono Kabupaten Nganjuk mulai September sampai dengan bulan November 2017. ” Alhamdullilah setelah lulus saya mendapat tugas pengabdian di Banyuwangi. Dulu keinginan tugas dan mengabdi di daerah Jawa untuk mencari pengalaman baru, setelah sekitar 19 tahun hidup di Kalimantan. Tentunya ada perbedaan budaya, adat istiadat, makanan dan kebiasaan serta cara ngomongnya juga berbeda. Namun itulah seni kehidupan yang menuntut manusia mampu beradaptasi,”ujar Alumni SMP Negeri 3 Tarakan tersebut.
Dinda mengisahkan perjalanan hidupnya yang belajar ilmu agama dengan mondok di Pondok Pesantren Al mu’ minun Tarakan sambil menempuh pendidikan formal dari SMP sampai SMA. Dia menyadari sejak awal harus pintar membagi waktu antara sekolah dan mondok serta rela kehilangan kesempatan bermain seperti remaja pada umumnya.
Gadis berkacamata minus tersebut merasa senang menjalani tugas sebagai seorang ustadzah di Banyuwangi yang memiliki banyak tempat wisata mulai alam laut maupun destinasi wisata lainya. ” Alhamdullilah semuanya bisa berjalan lancar dan barokah serta hampir 3 (tiga) tahun tidak pulang dan bertemu dengan keluarga di Tarakan,” ujarnya.

Ustadzah berperawakan mungil itu berpesan didalam berjuang kita harus mengorbankan diri kita, memang capek, lelah terkadang bosan dan lain sebagainya.” Tapi ingat proses tidak akan membohongi hasil usaha kita. Ayo semangat ! waktu terus berjalan semakin hari harus lebih semangat karena suatu saat pasti akan sampai di puncak keberhasilan,”tegasnya.
Dinda menyadari bahwa setiap manusia dalam melakukan sesuatu pasti akan mengalami titik kejenuhan. Namun mengingat karena masih dalam perjalanan yang sangat jauh maka harus tetap sabar, tegar dan pantang menyerah agar di akhir nanti akan menjadi sosok orang yang berhasil.
Lebih lanjut gadis yang bercita-cita menjadi desainer itu mengungkapkan semakin jauh seseorang melangkah maka semakin banyak hal yang bisa dijumpai, semakin banyak cobaan rintangan yang menghadang maka semakin besar pertolongan Allah pasti datang.” Dan jalani hidup ini dengan banyak syukur sabar dan penuh keikhlasan agar segala sesuatu itu mudah untuk kita kerjakan,”ujar Ustadzah mengakhiri wawancara.
Mantapppp…… Dapat dua duanya urusan akherat dan urusan dunia .semoga Allah paring cita-cita mbak Dinda tercapai, Aamiin
Mantapppp…… Dapat dua duanya urusan akherat dan urusan dunia .semoga Allah paring cita-cita mbak Dinda tercapai, Aamiin
Aamiin … Yaa Allah….
Iya Bu alhamdulillahi jazakilahu khoiro atas doa dan dukungan nya…☺️☺️
Aamiin … Yaa Allah….
Iya Bu alhamdulillahi jazakilahu khoiro atas doa dan dukungan nya…☺️☺️